Happy Cute Box Frog " :)) ~~"WILLKOMMEN ASTRIED TUNGGA DEWI " WILLKOMMEN ASTRIED TUNGGA DEWI" WILLKOMMEN ASTRIED TUNGGA DEWI"~~ :))"

Monday, 6 October 2014

ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN YOGYKARTA

ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN DAERAH YOGYAKARTA
Saya diceritakan adat istiadat pernikahan orang tua saya yang menggunakan adat berasal dari dearah Yogyakarta. Berikut tahap – tahapan pernikahan adat istiadat daerah Yogyakarta :
1.      Lamaran : dari pihak laki – laki datang ke pihak perempuan untuk melamar ke pihak perempuan. Dalam hal ini pihak perempuan menyediakan makanan yang mengandung unsur ketan, unsur ketan ini memiliki makna dalam dua keluarga ini semakin erat hubungan silahturahmi dan tidak dianjurkan untuk memberi makanan seperti lauk pauk dan nasi.
2.      Seserahan : setelah waktu yang telah ditentukan untuk menikah, diadakan suatu seserahan lamaran yang berupa barang atau benda-benda perempuan, biasanya didalam seserahan ini pihak laki-laki menyerahkan barang-barang keperluan wanita yang dihiasi hias-hiasan menarik yang ditempatkan dinampan. Biasanya seserahan ini diberikan pada waktu sebelum midodareni atau seminggu – sebulan sebelum pernikahan.
3.      Selamatan : dalam pernikahan adat jawa, sebelum pernikahan diadakan selamatan dengan maksud supaya acara pernikahan nanti diberikan kelancaran dan keselamatan oleh yang maha kuasa. Selamatan ini berupa makanan yang berisi nasi dan lauk pauk yang dimasukkan ke dalam  besek, kemudian didoakan oleh kaum atau pembuka agama setempat dan bersama tetangga.
4.      Pasang Taruf : taruf dalam hal ini adalah janur yang dihias dihalaman rumah pengantin perempuan didepan pintu gerbang rumah perempuan. Dipasang janur dan tuwuhan antara lain pisang raja, padi, kelapa, dan tumbuh-tumbuhan pasang kiri masuk hiasi rumah pihak perempuan.
5.      Siraman : dalam hal ini baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan dimandikan dengan air kembang yang dilakukan oleh para sesepuh atau orang yang dituakan dari perempuan. Sedangkan dari pihak laki-laki dimandikan dirumah sendiri. Untuk acara siraman ini diadakan sesaji seperti 2 buah kelapa, 2 buah kendi yang berisi air bunga dan dibak/ember yang berisi air bunga untuk calon pengantin. Pada akhir siraman kendi dipecahkan yang bertujuan untuk menandai berakhirnya masa lajang dari pengantin.
6.      Midodareni : setelah siraman calon pengantin perempuan dirias atau dikerik, kemudian dirias secantik mungkin, biasanya dihadiri oleh teman-teman remaja baik pihak laki-laki maupun perempuan. Sampai menunggu jam 12 dengan tujuan menunggu datangnya bidadari turun dari langit untuk memberi berkah kepada calon pengantin perempuan. Disamping itu, para remaja ini beserta panitia menghias rumah pihak perempuan untuk acara keesokan harinya.
7.      Ijab Kobul :  didalam ijab kobul ini calon pengantin laki-laki beserta rombongan datang ke pihak perempuan untuk melaksanakan ijab kobul. Orang tua laki-laki tidak diperkenankan melihat acara ijab kobul hanya wakil saja. Setelah ijab kobul selesai dilanjutkan dengan acara panggih. Panggih adalah calon pengantin laki-laki didampingi oleh kedua orang tua beserta rombongan keluarag besarnya, dimana pihak laki-laki dan perempuan membawa kembar mayang yang dihiasi, ditemukan lalu dibuang pengantin beretemy saling melempar sirih.  Sebelum didudukan mempelai laki-laki menginjak telur ayam yang kemudian dibersihkan oleh pengantin perempuan.

8.      Sungkeman :  sungkeman adalah memohon doa restu kedua mempelai untuk menjalani kehidupan baru , bagi anak yang paling bungsu disalah satu pengantin baik pihak laki-laki maupun perempuan diadakan acara sawuran. Sawuran adalah membagi-bagi uang kepada sanak sodara keluarga atau kerabat dekat ditandainya salah satu keluarga pengantin tidak memiliki tanggungan lagi. Setelah selesai diadakan dahar kimbil yaitu pihak laki-laki menyuapkan pihak pengantin perempuan.